Mata kuliah Fisika
Lingkungan merupakan mata kuliah yang terintegrasi kegiatan praktikum di
lapangan. Kegiatan praktikum Fisika Lingkungan tahun 2018 ini sedikit berbeda
dari pada tahun sebelumnya, yang dilakukan di Pulau Cangkeh Kab. Maros. Namun,
Tahun ini dilaksankan kegiatan praktikum di Pulau Barrang lompo, Kota Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan.
Pulau Barrang Lompo
merupakan salah satu pulau yang ada di Kota Makassar yang letaknya di Kecamatan
Ujung Tanah. Secara geografis, pulau ini letaknya sebelah barat laut dan
sebelah utara Pulau Barrang Caddi, yang memiliki jarak 11 Km dari Kota
Makassar. Pulau ini dijadikan sebagai lokasi praktek lapang karena memiliki
keunikan, selain karena keindahan alamnya terutama keindahan terumbu karang, juga
lokasi strategis pulau ini sangat mudah dalam menentukan pusat pulau dan
penentuan arus air laut serta pasang surut lebih detail karena jauh dari
ganggunan manusia seperti pengaruh kapal besar atau campur tangan manusia
sehingga data yang diperoleh lebih akurat.
Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Fisika angkatan 2015 yang memprogramkan Mata Kuliah Fisika
lingkungan sebanyak 97 orang ditambah 2 dosen pendamping serta 5 Asisten yang
membimbing selama kegiatan praktek berlangsung. Peserta Praktek lapang sebelum
berangkat menuju Pulau Barrang Lompo, mereka berkumpul di Dermaga Penyeberangan
Bangkoa, Kota Makassar.
Tepat Hari Sabtu,
28 April 2018 Pukul 07.45 WIT, Mahasiswa dan pendamping berangkat menggunakan
Kapal Motor Rinjani Jaya dari Dermaga Bangkoa menuju Pulau Barrang Lompoa. Pada
pagi yang cerah dan ombak yang bersahabat sehingga perjalanan cukup cepat dan memakan waktu 1 jam
perjalanan yang biasanya 1,5 jam perjalanan. Pada pukul 8.50 Kapal Rinjani
bersandar di pelabuhan Barrang Lompoa dengan selamat.
Mahasiswa dan
pendamping dipersilahkan Cek In penginapan dengan cara melakukan pembagian
kamar berdasarkan kelompok dan jenis kelamin. Penginapan berkapasitas 6 – 8
orang per kamar dengan ranjang bersusun atau bertingkat dan cukup nyaman untuk
beristirahat. Sekitar pukul 9.30 – 11.00 dilakukan breafing atau arahan
langsung dengan pengelolah penginapan terkait peraturan selama di
basecamp. Selanjutnya, pukul 11. 00 –
13.00 mahasiswa istrahat, makan siang dan shalat yang kebetulan mesjid sangat
berdekatan dengan Basecamp.
Dalam memudahkan
kegiatan praktikum, dilakukan materi dengan menjelaskan teknik-teknik
pengambilan data selama praktek lapangan. Kegiatan pertama, Pukul 13.00 – 14.00,
sharing dan diskusi terkait pengambilan data pengukuran Garis Pantai Barrang
lompo. Hal yang dijelaskan oleh Dosen Pendamping yaitu teknik pembacaan kompas
geologi, cara membidik, cara pengukuran dengan kalibrasi alat ukur meteran
dengan langkah kaki sehingga selanjutnya alat ukut meteran tidak di pakai lagi,
tetapi digantikan dengan langkah kaki mahasiswa dengan cara menghitung langkah
kakinya dengan bantuan bidikan kompas geologi. Simulasi dan materi selesai,
dilanjutkan dengan pengukuran langsung daerah pesisir pantai Pulau Barrang
Lompoa dengan menyusuri sepanjang bibir pantai pulau tersebut, karena cukup
luas sehingga membutuhkan waktu 1,5 jam yaitu pukul 14.00 – 15.30.
Kegiatan praktikum
selanjutnya yaitu kegiatan pengukuran kadar kegaraman air laut (Salinity),
kecepatan arus air laut, dan arah arus serta kecepatan angin. kegiatan kedua
ini yang membutuhkan perollingan dalam pengambilan data. Praktek ini dilakukan pukul
15.30 s.d. 18.30 di bibir pantai dengan kedalaman air laut sekitar 60 cm secara
bergantian perkelompok melakukan pengukuran dan dibimbing langsung oleh dosen
pendamping dan asisten praktek.
Tepat pukul 18.30 –
20.00, mahasiswa shalat magrib dan makan malam di Ruang Kelas Laboratorium Ilmu
Kelautan dengan menu makan malam sistem catering. Setelah makan malam, tepatnya
Pukul 20.00 – 12.30, dilakukan praktek terakhir yaitu dilakukan pengukuran dan
penentuan pasang surut air laut. Kegiatan ini dilakukan di pesisir pantai
dengan kedalam 1,5 meter hingga 2 meter, dengan memasang patok setinggi 2 meter
pada pesisisr pantai barrang lompoa. Mahasiswa melakukan pengambilan data
dengan membagi 10 kelompok dengan anggota 6 -7 orang secara bergantian turun ke
laut mengukur puncak dan lembah pada gelombang air laut dengan durasi 30 menit
dengan data sebanyak 20 data tiap kelompok, karena tiap kelompok memerlukan
waktu 30 menit sehingga waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan ini cukup lama
hingga jam 12.30 dini hari. Selanjutnya, setelah semua kelompok sudah mempunyai
data, mahasiswa di persilahkan untuk istirahat di basecamp masing-masing.
Pada hari minggu, 29 April 2018 pukul 06.00 – 07.30,
dilakukan diskusi evalusi serta penggambaran peta Pulau Barrang Lompoa pada
kertas Hvs. Kemudian dilanjutkan menu makan pagi atau sarapan. Setelah sarapan,
mahasiswa berkemas dan siap-siap untuk kembali ke Makassar. Pada Pukul 08.00
WIT, Kapal Motor Rinjani Jaya meninggalkan Pelabuhan Barrang Lompoa menuju
Dermaga Kayu Bangkoa. Perjalanan ini membutuhkan 1 jam untuk sampai di
Pelabuhan Kayu Bangkoa Makassar. Tepat pukul 09.00, kapal bersandar di
pelabuhan dan mahasiswa kembali ke rumahnya menggunakan transportasi motor dan
mobil masing-masing.
(red-Anas irwan)