Mahasiswa Prodi Pend.Fisika Mengikuti Workshop Penyusunan Perangkat Modul Ajar Kurikulum Merdeka

  • 08 Juni 2023
  • 05:48 WITA
  • Jurnalis Prodi Pendidikan Fisika
  • Berita

ONLINE PFIS - Mahasiswa Semester VI Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar mengikuti Pelatihan  penyusunan perangkat modul ajar kurikulum merdeka, Minggu, 03 Juli 2022 LT Barat UINAM dan Lab. Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Pelatihan kali ini bertujuan agar mahasiswa (i) jika nantinya mahasiswa pendidikan fisika menjadi pendidik (Guru) nantinya mampu mempersiapkan bahan ajar. 


Dosen Prodi Pendidikan Fisika, Suhardiman, S.Pd., M.Pd. Sekaligus Dosen pengampu mata kuliah kapita selekta mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bagus untuk mahasiswa pendidikan fisika yang nantinya ketika menjadi pendidik mahawasiswa lebih siap dalam persiapan pengajaran di sekolah

“Sebenarnya, pelatihan ini bagus untuk mahasiswa pendidikan fisika jika nantinya mahasiswa pendidikan fisika keluar dan menjadi pendidik mahasiswa nantinya lebih siap dalam pembuatan modul bahan ajar,” tuturnya

Kegiatan ini menghadirkan pemateri Nur Dewi, S.Si., M.Si. yakni Widyaswara Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Selatan dan Roslina, S.Pd., M.Pd., serta Dr. Nurhikmah H., S.Pd., M.Si..

Nur Dewi menjelaskan dalam presentasinya bahwa dalam proses perancangan kegiatan pembelajaran sebaiknya wajib terpenuhi empat proses yang dilewati yaitu memahami capaian pembelajaran, merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun alur tujuan pembelajaran, dan merancang pembelajaran.

Selanjutnya, acuan teknik modifikasi modul ajar meliputi a. Menetapkan tujuan pembelajaran berdasarkan CP dan ATP; b) Menentukan teknik asesmen yang sesuai dengan tujuan pembelajaran; c) Menyusun desain pembelajaran; melaksanakan; dan merefleksikan kegiatan pembelajaran  yang efektif; d) Proses pembelajaran dan asesmen yang dipilih harus mendukung perkembangan    kompetensi dan karakter peserta didik secara holistic; e) Pembelajaran yang dirancang harus sesuai konteks, lingkungan budaya, dan capaian yang  berbeda pada peserta didik (diferensiasi); f) Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.


Kemudian di sesi kedua pelatihan ini dilanjutkan di laboratorium fisika yang mana mahasiswa di arahkan untuk membuat modul bahan ajar yang kemudian di periksa langsung oleh pemateri.


Report: Yusman – Humas HMJ PFIS

Editor & Publish: Anas Irwan