Em15ivitas Praktek Lapang di Barrang Lompo

  • 30 April 2018
  • 07:13 WITA
  • Jurnalis Prodi Pendidikan Fisika
  • Berita

Mata kuliah Fisika Lingkungan merupakan mata kuliah yang terintegrasi kegiatan praktikum di lapangan. Kegiatan praktikum Fisika Lingkungan tahun 2018 ini sedikit berbeda dari pada tahun sebelumnya, yang dilakukan di Pulau Cangkeh Kab. Maros. Namun, Tahun ini dilaksankan kegiatan praktikum di Pulau Barrang lompo, Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Pulau Barrang Lompo merupakan salah satu pulau yang ada di Kota Makassar yang letaknya di Kecamatan Ujung Tanah. Secara geografis, pulau ini letaknya sebelah barat laut dan sebelah utara Pulau Barrang Caddi, yang memiliki jarak 11 Km dari Kota Makassar. Pulau ini dijadikan sebagai lokasi praktek lapang karena memiliki keunikan, selain karena keindahan alamnya terutama keindahan terumbu karang, juga lokasi strategis pulau ini sangat mudah dalam menentukan pusat pulau dan penentuan arus air laut serta pasang surut lebih detail karena jauh dari ganggunan manusia seperti pengaruh kapal besar atau campur tangan manusia sehingga data yang diperoleh lebih akurat.

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika angkatan 2015 yang memprogramkan Mata Kuliah Fisika lingkungan sebanyak 97 orang ditambah 2 dosen pendamping serta 5 Asisten yang membimbing selama kegiatan praktek berlangsung. Peserta Praktek lapang sebelum berangkat menuju Pulau Barrang Lompo, mereka berkumpul di Dermaga Penyeberangan Bangkoa, Kota Makassar.

Tepat Hari Sabtu, 28 April 2018 Pukul 07.45 WIT, Mahasiswa dan pendamping berangkat menggunakan Kapal Motor Rinjani Jaya dari Dermaga Bangkoa menuju Pulau Barrang Lompoa. Pada pagi yang cerah dan ombak yang bersahabat sehingga perjalanan  cukup cepat dan memakan waktu 1 jam perjalanan yang biasanya 1,5 jam perjalanan. Pada pukul 8.50 Kapal Rinjani bersandar di pelabuhan Barrang Lompoa dengan selamat.

Mahasiswa dan pendamping dipersilahkan Cek In penginapan dengan cara melakukan pembagian kamar berdasarkan kelompok dan jenis kelamin. Penginapan berkapasitas 6 – 8 orang per kamar dengan ranjang bersusun atau bertingkat dan cukup nyaman untuk beristirahat. Sekitar pukul 9.30 – 11.00 dilakukan breafing atau arahan langsung dengan pengelolah penginapan terkait peraturan selama di basecamp.  Selanjutnya, pukul 11. 00 – 13.00 mahasiswa istrahat, makan siang dan shalat yang kebetulan mesjid sangat berdekatan dengan Basecamp.

Dalam memudahkan kegiatan praktikum, dilakukan materi dengan menjelaskan teknik-teknik pengambilan data selama praktek lapangan. Kegiatan pertama, Pukul 13.00 – 14.00, sharing dan diskusi terkait pengambilan data pengukuran Garis Pantai Barrang lompo. Hal yang dijelaskan oleh Dosen Pendamping yaitu teknik pembacaan kompas geologi, cara membidik, cara pengukuran dengan kalibrasi alat ukur meteran dengan langkah kaki sehingga selanjutnya alat ukut meteran tidak di pakai lagi, tetapi digantikan dengan langkah kaki mahasiswa dengan cara menghitung langkah kakinya dengan bantuan bidikan kompas geologi. Simulasi dan materi selesai, dilanjutkan dengan pengukuran langsung daerah pesisir pantai Pulau Barrang Lompoa dengan menyusuri sepanjang bibir pantai pulau tersebut, karena cukup luas sehingga membutuhkan waktu 1,5 jam yaitu pukul 14.00 – 15.30.

Kegiatan praktikum selanjutnya yaitu kegiatan pengukuran kadar kegaraman air laut (Salinity), kecepatan arus air laut, dan arah arus serta kecepatan angin. kegiatan kedua ini yang membutuhkan perollingan dalam pengambilan data. Praktek ini dilakukan pukul 15.30 s.d. 18.30 di bibir pantai dengan kedalaman air laut sekitar 60 cm secara bergantian perkelompok melakukan pengukuran dan dibimbing langsung oleh dosen pendamping dan asisten praktek.

Tepat pukul 18.30 – 20.00, mahasiswa shalat magrib dan makan malam di Ruang Kelas Laboratorium Ilmu Kelautan dengan menu makan malam sistem catering. Setelah makan malam, tepatnya Pukul 20.00 – 12.30, dilakukan praktek terakhir yaitu dilakukan pengukuran dan penentuan pasang surut air laut. Kegiatan ini dilakukan di pesisir pantai dengan kedalam 1,5 meter hingga 2 meter, dengan memasang patok setinggi 2 meter pada pesisisr pantai barrang lompoa. Mahasiswa melakukan pengambilan data dengan membagi 10 kelompok dengan anggota 6 -7 orang secara bergantian turun ke laut mengukur puncak dan lembah pada gelombang air laut dengan durasi 30 menit dengan data sebanyak 20 data tiap kelompok, karena tiap kelompok memerlukan waktu 30 menit sehingga waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan ini cukup lama hingga jam 12.30 dini hari. Selanjutnya, setelah semua kelompok sudah mempunyai data, mahasiswa di persilahkan untuk istirahat di basecamp masing-masing.

Pada hari minggu, 29 April 2018 pukul 06.00 – 07.30, dilakukan diskusi evalusi serta penggambaran peta Pulau Barrang Lompoa pada kertas Hvs. Kemudian dilanjutkan menu makan pagi atau sarapan. Setelah sarapan, mahasiswa berkemas dan siap-siap untuk kembali ke Makassar. Pada Pukul 08.00 WIT, Kapal Motor Rinjani Jaya meninggalkan Pelabuhan Barrang Lompoa menuju Dermaga Kayu Bangkoa. Perjalanan ini membutuhkan 1 jam untuk sampai di Pelabuhan Kayu Bangkoa Makassar. Tepat pukul 09.00, kapal bersandar di pelabuhan dan mahasiswa kembali ke rumahnya menggunakan transportasi motor dan mobil masing-masing.

(red-Anas irwan)